Kamis, 16 April 2009

It’s About Our Long Term Relationship

Kalian pernah merasakan punya sahabat kecil? Sahabat yang melekat kuat dalam memori kalian sampai sekarang. Hmm, ku rasa kalian semua punya itu..

Cerita ini dimulai saat SD, kelas 2 SD lebih tepatnya. Waktu itu sekolahku kedatangan seorang murid baru, laki-laki, pindahan dari kota B -salah satu kota di Pulau Jawa- yang seiring berjalannya waktu menjadi sahabatku. Mungkin selanjutnya biasa saja, belajar bersama, bermain bersama, dan bersaing memperebutkan juara kelas. Klise bukan? Kalian semua mungkin mengalaminya.

Tapi apa yang kalian rasakan ketika sahabat itu “menghilang”?

Setelah 4 tahun bersekolah disini, dia kembali ke Kota B, kepindahan yang tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan kepada kami, sahabat-sahabatnya disini. Kupikir dia akan melupakan teman, sahabat dan semua tentang kota ini..



Tahun-tahun berlalu, aku mulai melupakan kisah itu. Tiba-tiba saat kelas 2 SMP dia menelfon ke rumahku, telfon singkat tak lebih dari 5 menit, hanya menanyakan kabarku dan teman-teman disini. Mungkin karena terlalu excited dan surprise mendapat telfon itu, aku tidak menanyakan alamatnya sekarang atau apalah yang bisa dihubungi *damn!. Ku pikir dia akan kembali menghubungiku, ternyata tidak.

Dan selanjutnya bisa ditebak, kami kembali loose contact. Tapi mulai saat itu aku yakin kalau dia masih ingat dengan semua kenangannya di kota ini.

However, kejadian itu memaksaku untuk kembali mengingatnya. Walaupun aku gak terlalu banyak berharap untuk menemukan dia karena gak ada clue apapun yang ku punya selain nama lengkapnya.

Tapi gak tau atas dasar apa, aku yakin kalau suatu saat -entah kapan- aku pasti menemukannya. Entah dimana dan dengan cara apa..

SMP, SMA, Kuliah, semua kembali normal, tanpa kudengar cerita tentangnya. Sampai di satu titik dimana aku kembali teringat padanya, dan ku coba mencari lewat search engine di internet, hasilnya… nihil!

Lalu aku menemukan situs jejaring sosial yang memudahkan kita untuk mencari seseorang dengan mengetik namanya, dan kucoba. Kebetulan kutemukan beberapa orang disana, iseng-iseng ku add sebagai teman, toh gak ada ruginya juga kalaupun itu bukan dia yang kucari.

Dan karena tidak terlalu yakin untuk menemukannya, aku pun melupakan situs tersebut. Sampai beberapa hari kemudian –Nov 28, ’09- saat kembali membuka situs tersebut, aku mendapatkan 1 message, dan ternyata…..

Gosh! Dialah sahabat yang selama ini ku cari. Aku menemukannya teman!!!

Mulai saat itu kami kembali berhubungan. Dan aku kembali yakin untuk bisa bertemu dengannya, cepat atau lambat. Aku juga gak tau apa yang membuatku terlalu yakin, kotanya terlalu jauh dalam fikiranku, terlalu asing buatku.

Mm, sudahlah.. Menemukannya saja sudah cukup. Paling tidak sekarang aku bisa kembali mengenal sahabat kecilku.

Feb 16, ‘09

Yash! Akhirnya libur semester datang juga. Ku habiskan waktu liburan bersama teman-teman di Kota Y di Pulau Jawa, dan “kebetulan” salah satu temanku berencana untuk mengunjungi saudaranya di Kota B.

Wait a minute!! Kota B?! Bukankah itu kotanya?!

Hmm, mungkin sekarang aku boleh sedikit berharap untuk bisa bertemu dengannya. Walaupun hanya sebentar, just say hello dan melihat sahabat kecilku saat dia dewasa. That’s all!

Feb 26, ‘09

11.00 am

Sampai di kota B. Kucoba menghubunginya…

06.00 pm

Omigod! Masya Allah!

Sedikit tidak percaya dengan apa yang kualami sekarang. Aku berada di satu tempat, bersama seseorang. Dialah sahabat kecilku! Sahabat yang setelah 9 tahun “menghilang” dari kehidupanku.

Finally,hari ini aku menemukannya, saat ini aku bersamanya…

Tidak begitu banyak perubahan yang kutemukan pada dirinya, sikapnya masih sama seperti dia yang kukenal dulu. Malam itu kami bertukar cerita tentang kehidupan kami sekarang, dan sesekali mengingat cerita-cerita masa kecil dulu.

Bahagia? Pastinya. Tentu kalian bisa membayangkan perasaanku saat itu, teman..

4 jam mungkin sangat singkat, tapi cukuplah bagiku untuk menghabiskan waktu bersamanya. Ini sudah lebih dari apa yang kuharapkan.

Feb 27, ‘09

Siang itu, ponselku berdering. Aku menerima pesan, darinya.

“Yulin, pengen pergi ke bukit yang dari situ bisa keliatan semua Kota B, atau ke kebun teh?”.

What?! Kebun teh??? Bukankah itu tempat yang paling ingin ku kunjungi kalau aku sampai di Kota B. Tentunya ku pilih kebun teh.

Selanjutnya…

What a wonderful day...!!!


Terlepas dari itu semua, ternyata apa yang kudapat lebih dari yang kuinginkan, kubayangkan. Aku yakin semua ini terjadi bukan karena “kebetulan-kebetulan” belaka. Puzzle ini tersusun sesuai rencana-Mu, Ya Allah.

“There can be miracles when you believe,

and thx God for everything that you give, that bring us there..”



6 komentar:

  1. so sweettt minn.....

    BalasHapus
  2. iya de, sampe sekarang juga masih ngerasa déjà vu..

    ini kan ky cerita novel2 yang sering aku baca, hehe ^_^

    BalasHapus
  3. keren banget nih ceritanya . . semoga bisa jadi pemenang di awrnya kang R-Adha . .

    eh ya punya ku sekalian di komen yaa ???

    nih alamatnya


    my story

    BalasHapus
  4. karena masih sepi nih blog, gue jadi follower kmu deh . .


    klo di follower juga makasiiihhh . .

    nice day for true love

    BalasHapus
  5. makasih,, makasih...
    amiinn bisa jadi pemenangnya..
    btw, kok jadi true love??
    true friendship kali yaa.. ^_^

    BalasHapus
  6. cihuuuy...
    ihuy.. 8)

    yulin, ne blog-qu (baru inget sandinya)
    http://wortel89.blogspot.com/

    BalasHapus